Lembata, NTT , Infodesanasional.id — Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur, Kanisius Tuaq, menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus kekerasan terhadap anak yang menimpa HAR (15), remaja yang mengalami penyiksaan di Desa Normal, Kecamatan Omesuri. Pada Senin (7/4), Bupati bersama Wakil Bupati Lembata, Mohamad Nasir, mengunjungi HAR yang kini berada di bawah perlindungan LSM Perlindungan Perempuan dan Anak (Permata) Lembata di Lewoleba.
Korban yang diketahui putus sekolah sejak kelas 4 SD itu, dituduh mencuri dan menjadi sasaran kekerasan fisik. Ia dipukuli, ditelanjangi, disulut rokok, dan diarak keliling desa. Tindakan tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak.
Dalam kunjungannya, Bupati Kanisius menyatakan bahwa akar dari kasus ini adalah persoalan ekonomi keluarga. “Masalah semua ini karena ekonomi rumah tangga. Ketika orang punya kekuatan ekonomi tentu masalah ini tidak terjadi,” ujarnya.
Ia juga menawarkan bantuan pendidikan bagi HAR dengan mengarahkan untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) guna menjamin masa depan korban. Terkait proses hukum, Bupati menegaskan bahwa kasus ini akan diproses hingga tuntas. “Ya, dilanjutkan,” kata Kanisius singkat.
Sementara itu, Direktur LSM Permata Lembata, Maria Loka, menyampaikan bahwa pihaknya langsung turun tangan menjemput HAR setelah mendapat laporan mengenai tindakan kekerasan tersebut.
“Kami bertemu keluarga dan pemerintah desa, lalu membawa HAR ke Lewoleba. Saat ini sudah dilakukan BAP oleh kepolisian dan hari ini lima terduga pelaku diperiksa,” jelas Maria.
Ia menegaskan bahwa LSM Permata akan terus mengawal proses hukum hingga ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. “Ini adalah kasus kekerasan terhadap anak yang sangat sadis, membunuh masa depan anak. Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas,” tegasnya.
Maria juga berharap kasus ini menjadi pelajaran penting agar masyarakat memperlakukan anak lebih bermartabat, termasuk ketika mereka melakukan kesalahan. “Hukum telah mengatur perlakuan terhadap anak. Aparat desa, pendidik, linmas, dan masyarakat harus menghormati hukum sebagai panglima tertinggi,” tandasnya.
Wakil Bupati Lembata, Haji Muhamad Nasir Laode, juga menyatakan siap menanggung biaya pendidikan HAR. “Saya siap sekolahkan kamu,” ujarnya saat bertemu HAR di Sekretariat Permata Lembata.
“Namanya Harun keren, tapi diperlakukan tidak keren,” tambahnya.
Wabup Nasir mengaku siap menampung HAR tinggal bersamanya, dengan syarat korban harus kembali melanjutkan pendidikan. “Kalau dia mau, saya siap kuliahkan dia. Tapi ada aturan: ada jam belajar, jam ibadah, dan harus dijalani. Kalau dia mau, saya siap,” tutupnya.
Post a Comment for "Bupati Lembata Minta Kasus Kekerasan terhadap Anak Diusut Tuntas"