Purworejo, Infodesanasional.id - Dispermades Kabupaten Purworejo Kebakaran Jenggot paska Mencuat nya Ke bublik Kasus Pemerkosaan Dua Bersaudara Anak Di Bawah Umur Di Hotman911 Angkat Bicara Di Kopi Gemoy Jakarta Utara Beberapa Waktu Silam
Penelusuran Team Investigasi Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (AKPERSI) Di Lapangan Banyaknya Kejanggalan Dan terkesan ditutupi dari Perangkat Desa BanyuUrip dan Dispermades Kabupaten Purworejo. Bahkan dari Kepala Desa, Perangkat Desa Kepala Dusun dan Ketua RT seperti mau menutupi kasus ini bahkan seolah kasus ini diframing bukan pemerkosaan dan dilakukan atas dasar suka sama suka. Secara logis aja kejadian anak di bawah umur dengan sebanyak ini diframing suka sama suka sangat tidak masuk akal. Bahkan banyak fakta - fakta terbaru yang tim media temukan dilapangan untuk mengungkapkan kebenaran ini yang terjadi adanya unsur pemaksaan dan intimidasi terhadap korban oleh para pelaku.
Menurut keterangan Saksi Berinisial T Saat Di temui tim Investigasi AKPERSI Di hotel Sanjaya Purworejo 24 Oktober 2024 Bahwa kasus ini akan di laporkan ke Polres Purworejo Dispermades sudah lebih dulu meminta kasus ini di selesaikan secara kekeluargaan melalui Pemdes Banyuurip RT dan ibu Kadus Desa Banyuurip kabupaten Purworejo.T sangat menayangkan Justru Sekarang Dispermades dengan perangkat Desa dan kades Banyuurip ingin menyelamatkan diri masing - masing dengan membuat video klarifikasi di akun YouTube kabar Indonesia.co.Id kades Mengunggah video klarifikasi pribadi Menyangkal pemerintah desa tidak mengetahui kesepatakan damai di balai desa beberapa waktu silam Ucap T kepada awak media.
T,menambahkan bahwa saat mengunjungi ke PPA Kabupaten Purworejo,salah satu staf angkat bicara,jika korban melaporkan ke Polres bahkan nanti akan ada tuntutan balik jika korban melaporkan ke Polres,dan mengatakan bahwa korban juga BO menerima uang dari pelaku.
Awak media mencoba menemui salah satu keluarga korban demi mendapatkan informasi yg berimbang membenarkan Dispermades Kabupaten Purworejo Yg meminta agar kasus ini di selesaikan secara kekeluargaan Melalui Pemdes Banyuurip. Apa yang disampaikan oleh Dispermades bahwa korban melakukan hal tersebut mendapatkan uang oleh pelaku. Tim awak media pastikan semuanya tidak benar dan kasus ini merupakan benar - benar pemerkosaan serta upaya intimidasi dan intervensi sangat kuat sekali pada kasus ini.
Kasus ini sudah ditangani oleh pihak Kapolda Jawa Tengah dan sudah melakukan olah TKP serta akan selalu dikawal oleh media yang tergabung di AKPERSI.
Ketum AKPERSI Rino Triono.S.kom., S.H., C.IJ., C.BJ., C.EJ., C.F.LE. Sangat Menyayangkan Langkah Yang di Ambil Dispermades dan Pemdes Banyuurip yang Berinisiatif untuk memediasi kasus ini,yang Seharusnya Mendampingi korban untuk penegakan hukum bukan untu Mediasi karena kasus Predator Anak Di Bawah umur harus di tindak sesuai hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia Ini. Beliau Berharap agar Kadis Dispermades dan Pemdes Banyuurip Di panggil ke Pemerintah Kabupaten atau Provinsi Jawa Tengah.
"Dan ada informasi dari keluarga korban bahwa Dispermades belum ada upaya trauma hiling kepada korban sebelum berita ini viral di Hotman 911. Dispermades hanya ada tiga kali berkunjung ke rumah korban tidak ada upaya apapun terhadap korban. Bahkan ada statement dari salah satu oknum pegawai Dispermades dengan inisial N yang mengatakan jika ada kasus ini naik lagi dan tayang pemberitaan maka akan dilaporkan balik. Hal intimidasi seperti ini lah yang harus diungkap bahkan kita lagi menginvetigasi ke semua narasumber yang terlibat bahkan termasuk yang mengintervensi kasus ini.Setelah berita ini viral seolah kebakaran jenggot semua,"Pungkas Ketum AKPERSI.
Saat Konfirmasi Ke Kantor Dispermades jln Mayjend Soetoyo No 105 Purworejo Di sambut Dengan Nurani dan Cindy Di Ruangan Kepala dinas Ibu Nuraini menyangkal bahwa yang memediasi untuk korban dan pelaku. Bahkan juga menyampaikan bawa korban menerima uang saat melakukan hal tersebut. Yang sangat berbeda hasil fakta dilapangan dari tim media bahwa hal ini merupakan pemerkosaan dan adanya unsur paksaan terhadap korban.
Bahkan ada fakta terbaru dari narasumber inisial (K) untuk pernikahan siri yang terjadi rekayasa yang diinisiasi oleh perangkat desa dalam hal ini Kepala Dusun yang menghubungi narasumber. Ketika dikonfirmasi narasumber mengatakan merasa di tipu karena ketika memberikan informasi pada saat menikah si pasangan perempuan tidak hamil makanya narasumber mau menikahkan. Seandainya diberikan informasi dari awal maka narasumber tidak akan berkenan untuk menikahkan. Hal ini diketahui ketika beliau dipanggil ke Polres setelah kasus ni viral Bahkan narasumber pun baru tahu bahwa wali dari si korban telah meninggal dunia.
Semoga pihak kepolisian segera untuk menyelesaikan rangkaian kasus Pemerkosaan tersebut karena hasil dari investigasi sudah mendapatkan titik terangnya. Bahwa jelas kasus tersebut adalah pemerkosaan di bawah umur dan bukan dilakukan atas suka sama suka. Dan jelas yang mempunyai inisiasi untuk rekayasa pernikahan merupakan perangkat Desa.
Sampai berita ini di turunkan organisasi Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (AKPERSI ) akan berkomunikasi ke Kementrian Desa dan Mendagri untuk memberikan sangsi kepada pemerintah Dispermades dan Desa yang menyalahi kewenangan dalam mengambil keputusan.(reno)
Post a Comment for "Dispermades Purworejo Pemdes Banyuurip Kebakaran Jenggot Terkait dugaan Kasus Lama Viral Di Hotman911"