Kepala Desa Dawas Geram Dengan Ulah PT. BTS yang Memutus Akses Jalan Masyarakat Tanpa Musyawarah


KELUANG, Infodesanasional.id - Warga masyarakat Desa Dawas Kecamatan Keluang Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan merasa geram dan kesal terhadap perusahaan PT,BTS yang bergerak di bidang perkebunan Kelapa sawit, di wilayah Desa Dawas, 31-5-2024.

Yang mana perusahaan tersebut diduga telah berbuat semena-mena terhadap warga masyarakat yang ada di desa dawas tepatnya Dusun 1,(satu) yang akses jalannya melalui jalan lama jalan yang sudah ada sebelum PT BTS bergerak masuk membuat lahan perkebunan di desa dawas tersebut. 

Kesalnya warga masyarakat Dusun 1 Desa dawas karena akses jalan mereka telah ditutup dan dibuat Parit gajah yang sangat besar sehingga warga masyarakat desa dawas Dusun 1 tidak bisa keluar untuk menjual hasil kebunnya yang ada di wilayah Dusun 1 tersebut.


Saat ini keluhan masyarakat yang terisolir / terisolasi akibat terputusnya jalan oleh PT.BTS (kelapa sawit) yang membuat parit gajah, yang sangat lebar dan luas. 

Akibat ulah PT BTS tersebut membuat masyarakat Desa Dawas naik darah dan berkumpul dan memangil pihak perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan atau konflik yang terjadi, seluruh masyarakat dusun satu berkumpul di tempat terjadinya perkara, terpantau kepala desa Dawas mendampingi perkumpulan warga dusun satu, bersama masyarakat kepala desa di dampingi seluruh Perangkat desanya meminta pertanggug jawaban PT BTS yang telah memutus akses jalan mereka. 

Terpantau di lokasi unjuk rasa Kades dawas Amsar harz,  bertindak tegas kepada pihak perusahaan untuk mengembalikan jalan masyarakat dusun 1(satu), dan apa bila jalan tersebut tidak bolih di lewati, harus ada solusinya terlebih dahulu bukan diputus. 


Menurut Kades Amzar bahwa di lokasi Dusun 1(satu) tersebut ada 143 KK sekitar 700 an jiwa, jalan untuk beraktifitas warga  masyarakat Dusun 1(satu) itu merupakan jalan lama, dan jalan tersebut sudah ada sebelum PT. Itu masuk kesini, dan saya selalu Kepala Desa meminta kepada pihak perusahaan jangan dibiarkan berlarut larut permasalahan ini, karena jalan ini jalan masyarakat kami yang ada di dusun peta dusun satu desa dawas. Pinta Amzar selaku kades, ke perusahaan,

Sementara itu komentar warga masyarakat desa dawas kepada perusahaan bagai kita didalam kita bisa masuk dan keluar akibat jalan kami di putus, dan bagaimana kami akan mengeluarkan barang untuk kebutuhan makan sehari hari, sedangkan kami hanya petani biasa, dan anak anak kecil kami gimana mereka mau sekolah, mereka mau ujian, dan mereka terhambat oleh jalan ini putus, terus kalau ada orang sakit yang mau berobat itu bagaimana, sedangkan jalan ini jalan lama jalan kami sebelum PT BTS ini ada jelas warga. 


Amzar selaku kepala Desa Dawas  dalam perbincangannya kepada pihak perusahaan PT BTS untuk solusinya jalan masyarakat kami ini bagaimana, dulu Pak Eko datang ke kami secara baik-baik sekarang Mengapa menututup jalan tanpa permisi tanpa pemberitahuan apa salah kami pak jelas Amsar. 


Pihak perusahaan yang  menyambut langsung tentang keluhan masyarakat, 

Heri Saragih selaku JM (jenderal manager) mengatakan kita berkumpul di sini itu karena suatu hal dan saya paham akan masalah ini pasti akan terjadi dan kita berharap akan ada titik temu dalam permasalahan ini dan kami tahu kawan-kawan di dalam itu orang baik-baik kami, tahu memang betul-betul berkebun untuk mencari untuk mencari kehidupan di masa depan karena karena ada sesuatu segelintir orang yang melakukan perbuatan yang kurang baik sehingga imbasnya ini Pak Kades terkena teman-teman yang ada di dalam maksud kami dari perusahaan kalau bisa warga-warga yang ada di dalam itu membuat jalan dan kami dari pihak perusahaan akan membantu Pak Kades Kami akan membantu untuk membuat jalan yang ada di dalam. 


Potong Amzar dari penjelasan pimpinan perusahaan, seharusnya pihak perusahaan membuatkan jalan dulu untuk masyarakat kami Sebelum memutus akses jalan kami itu solusinya yang terbaik bukan buru-buru langsung memutus jalan seperti ini akhirnya dampak dari hal tersebut warga kami memberontak

Sahut Pimpinan perusahaan jadi kemarin sudah berupaya untuk mediasi dengan BKSDA dan saya sebutkan nama BKSDA, ketika BKSDA menjadikan warga itu menjadi binaan anak angkat BKSDA, tolong untuk bksda untuk masalah jalan itu bagaimana dari bksda itu sendiri belum ada solusi Pak. 

Terpantau oleh awak media bawa diduga PT BTS telah melakukan perbuatan sewena wenang terhadap warga masyarakat dusun 1 Desa Dawas dan diduga berdalih serta bertopeng dengan BKDSA, atau kah PT BTS terkesan menjual nama dengan BKSDA. (Warto) 


Post a Comment for "Kepala Desa Dawas Geram Dengan Ulah PT. BTS yang Memutus Akses Jalan Masyarakat Tanpa Musyawarah"