MUBA, IDN.id - Dampak dari adanya laporan masyarakat dan pemberitaan di media tentang adanya oknum masyarakat yang diduga menjual lahan di hutan kawawasan wilayah II Lalan, Mangsang, Mendis.
Tiem GAKKUM Wilayah Sumsel turun ke lokasi di dusun 5 desa Muara Medak kecamatan Bayung Lincir kabupaten Musi Banyuasin Selasa (5/12/23)
Kedatangan Tiem GAKKUM Sumsel ke lokasi mengecak dan memasang papan Plang Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia yang tertulis Areal ini Dalam Pengawasan Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Berbentuk himbauan bertulisan SETIAP ORANG DILARANGAN MELAKUKAN KEGIATAN MENGERJAKAN , MENGGUNAKAN DAN/ATAU MENDUDUKI KAWASAN HUTAN SECARATIDAK SAH.
Papan Plang tersebut dipasang dikebun sawit diduga milik masyarakat yang eleggal.
Dari hasil investigasi awak media di lokasi didapatkan informasi dari masyarakat setèmpat, lahan tersebut diduga atas nama Joner Gultom 80 Ha, yang diduga dibeli dari TB , dan yang Bg, Fi seluas 250 Ha, Nb seluas 100 Ha dengan mengatas namakan Suku Anak Dalam ( SAD ).
Tiem GAKKUM Sumsel dikomandoi Heri saat ditanyai awak media di lokasi mengatakan adanya laporan dari masyarakat dan adanya pemberitaan di media tentang adanya oknum masyarakat yang diduga menjual lokasi hutan dalam kawasan, makanya kami memasang Plang himbauan ini, saat ditanyai tentang oknum yang diduga menjual lahan Heri tidak mau berkementar" silahkan tanyakan pada atasan kami karna kami kelokasi atas perintah atasan " ungkapnya.
Keesokan harinya tiem Gakkum bertemu dengan awak media di hotel Cosmo Jambi saat berbincang dengan salah satu tiem Gakkum menceritakan oknum-oknum penjual lahan dalam hutan kawasan tersebut sudah perna kami tangkap dan di penjarakan, sekarang oknum tersebut berulah kembali dan tetap kami kejar," ujarnya.
Sebelum itu tersebar berita dibeberapa media online diduga adanya oknum masyarakat menjual lahan dalam hutan kawasan yang diduga dilakukan oknum berinisial TB.(Tim)
Post a Comment for "Dua Hari Tiem GAKKUM Sumsel Turun Kelokasi Desa Muara Medak Bayung Lincir."